Salah satu aspek kehidupan
Rasulullah Muhammad SAW yang kurang mendapatkan perhatian serius adalah beliau
sebagai sosok pebisnis dan entrepreneur. Beliau SAW lebih dikenal sebagai
Rasul, pemimpin masyarakat dan Negara dan pemimpin militer. Padahal, pada
sebagian besar kehidupannya, jauh sebelum diutus menjadi Rasul, beliau adalah
seorang pengusaha.
Rasulullah
SAW telah memulai karir bisnisnya pada usia 12 tahun dan memulai usahanya
sendiri pada usia 17 tahun. Luar biasa! Usaha ini terus beliau lakukan sampai
menjelang beliau diangkat sebagai Rasul. Dengan demikian lebih dari 25 tahun
Rasulullah menjalani pribadi sebagai seorang pengusaha.
Perhatian Rasulullah SAW dalam dunia
bisnis ini merupakan hasil dari proses panjang sejak beliau masih kecil.
Pengalaman beliau yang pahit ketika kecil dengan terlahir sebagai anak yatim,
diasuh oleh Halimah, kemudian diasuh oleh kakeknya lalu oleh pamannya Abu
Thalib. Sayangnya, Abu Thalib merupakan salah satu anak Abdul Muthalib yang
paling sederhana hidupnya, sehingga tidak jarang Muhammad kecil harus membantu
ekonomi keluarga sang paman dengan bekerja 'serabutan' kepada penduduk Mekah.
Karir bisnis Rasulullah SAW dimulai
saat beliau ikut pamannya berdagang ke Syiria pada usia 12 tahun. Sejak itulah
beliau mengenal dunia perdagangan. Menjelang dewasa, beliau memutuskan meniti
karir berdagang hingga akhirnya beliau melakukan perjalanan dagang ke Busra
dekat Damaskus.
Ketika merintis karirnya, beliau
memulai dengan berdagang kecil-kecilan di kota Makkah. Beliau membeli
barang-barang dari satu pasar kemudian menjualnya kepada orang lain. Sampai
kemudian beliau menerima modal dari para investor (termasuk sosok janda kaya
raya Khadijah). Dengan demikian terbukalah kesempatan luas bagi Rasulullah
untuk memasuki dunia bisnis dengan cara menjalankan modal orang lain, baik dengan
upah maupun bagi hasil. Kejujuran dan keteguhan memegang janji serta
sifat-sifat mulai beliau menjadikan para investor nyaman bekerja sama dengan
beliau.
Lebih dari 28 tahun Rasulullah
menjalankan usaha dagangnya. Wilayah dagangnya meliputi Yaman, Syria, Bura,
Iraq, Yordania, Bahrain dan kota-kota perdagangan di jazirah Arab lainnya.
Menurut satu riwayat, sebelum menikah Rasulullah SAW menjadi manager
perdagangan Khadijah ke pusat perdagangan ke Syria dan Jorash di Yordania.
Perjalanan bisnis Rasulullah SAW
menggambarkan betapa beliau tidak melupakan dunia ini dan usaha itu terus
beliau lakukan sampai beliau diangkat menjadi Rasul. Ketika sudah menjadi Rasul
konsentrasinya tentu lebih fokus pada risalah yang beliau bawa.
Perihal kekayaan beliau memang tidak
banyak yang menceritakan dengan detil. Namun sebuah riwayat tentang kisah
menikahnya beliau dengan Khadijah dapat menjadi gambaran bagaimana kehidupan
dunia beliau saat itu. Di dalam riwayat tersebut disebutkan bahwa mahar beliau
kepada Khadijah saat itu adalah 20 ekor unta ditambah dengan 12 uqiyah (ons)
emas. Suatu jumlah yang sangat besar jika dikonversikan dengan nilai uang saat
ini.
Menurut catatan Syu'aibi dalam
bukunya “Muhammad Seorang Milyuner?”, dinyatakan bahwa Rasulullah SAW
membagikan al-kutaibah namun khusus kepada kerabat-kerabat dan
istri-istri beliau. Untuk Fatimah (200 wasaq), Ali bin Abi Thalib (100 wasaq),
Usamah bin Zaid (250 wasaq), 'Aisyah (200 wasaq), Ja'far bin Abi Thalib (50
wasaq), Rabi'ah bin Al-Harits bin Abdul Muthalib (100 wasaq), Abu Bakar (100
wasaq), Akil bin Abi Thalib (140 wasaq), Bani Ja'far (140 wasaq), untuk
sekelompok orang dan istri-istrinya (700 wasaq).
(diolah dari berbagai sumber)
Bagaimana dengan bisnis kita? Siap
sukses? Salam Berkah!
0 Response to "Rasulullah SAW Seorang Bussinessman Yang Berhasil"
Post a Comment